Program peduli yatim, piatu dan duafa adalah salah satu program LKSA Kurnia Asih membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mencerdaskan bangsa. Melihat dampak covid saat ini, dimana kemiskinan semakin meningkat yang berdampak pada keterbelakangan pendidikan bagi anak-anak dan kesehatan menurun, sehingga memotivasi kami untuk melakukan upaya peningkatan kualitas anak-anak generasi bangsa ini dan sekaligus menggali potensi anak-anak ini, sehingga kelak dapat menjadi generasi unggulan bangsa. Upaya yang kami Lakukan adalah dengan melakukan kerja sama baik dengan perorangan, pemerintah dan swasta serta menciptakan sumber pendapatan yang dapat menopang kehidupan lembaga kami. Bagi kami anak-anak ini adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkankan dunia dan akhirat, harapan terbesar kami semoga mereka menjadi anak-anak yang soleh, berguna bagi bangsa, negara dan agama
LKSA Kurnia Asih hungga saat ini telah membina 33 orang anak asu.h dalam panti yang terdiri dari yatim, piatu, duafa dan terlantar dengan latarbelakang usia batita, balita, pra SD, SD, SMP, SMA dan pendidikan tinggi. Usia batita, balita dan SD adalah usia yang mendominasi di panti kami. Selain itu diantara sekian banyak anak kami terdapat anak-anak asuh yang mengalami keterlambatan mental.
Dengan perbedaan latar belakang usia, pendidikan dan kondisi, tentu banyak
permasalahan anak yang kami hadapi. Pembinaan mental dan moral para anak asu.h adalah hal yang yang menjadi titik berat kami, karena sebagian besar anak asuh kami berlatarbelakang kurang mendapatkan pendidikan moral dan mental yang baik dari keluarga asal mereka
Permasalahan anak yang dihadapi di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
(LKSA) Kurnia Asih ini, yaitu :
- Pemenuban kebutuhan pangan yang lebih baik dengan pemberian gizi yang seimbang sehingga dapat meningkatkan kualitas fisik dan mental yang baik bagi para anak asuh.
- Pemenuhan kebutuhan biaya pendidikan anak-anak asuh.
- Perbaikan gedung sarana dan prasarana Panti Asuhan Kurnia Asih.
- Peningkatan kesejahteraan tenaga pengasuh, pendidik dan pengajar yang belum optimal mendapatkan kesejahteraan. Agar lebih maksimal dalam membina para anak asuh kami diperlukan perhatian dalam peningkatan kesejahteraan mereka berupa upah atau honor.
- Peningkatan kualitas kesehatan bagi para anak asuh di masa pandemi, dengan pemberian vitamin, cek kesehatan, memfasilitasi kelengkapan protokol kesehatan di lingkungan panti asuhan.
- UUD 1945 Pasal 34 ayat 2 tentang Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh Negara
- Pembukaan UUD 1945
Maksud dan tujuan dari program tahunan adalah :
- Terwujudnya pelayanan kebutuhan pangan yang maksimal untuk para anak asuh.
- Terwujudnya kwalitas mental, moral, dan akhlak para anak asuh yang lebih baik.
- Terpenuhinya kebutuhan biaya pendidikan bagi anak asuh.
- Terwujudnya peningkatan kwalitas kesehatan yang baik bagi para anak asuh, sehingga anak-anak asuh terhindar dari segala bentuk penyakit dan wabah covid.
- Tersedianya sarana prasarana panti yang memadai.
- Terwujudnya asrama yang layak untuk ditempati para anak asuh.
- Terpeliharanya fasilitas yang ada di Jingkungan panti.
- Terbentuknya usaha ekonomi produktif dan terwujudnya sekolah dengan biaya terjangkau bagi anak-anak di luar panti.
Anak asuh yang dibina di PSAA Kurnia Asih adalah anak asuh yang berstatus:
- Yatim/Piatu, yaitu anak yang tidak memiliki ayah/ibu.
- Yatim Piatu, yaitu anak yang tidak memiliki ayah dan ibu.
- Tidak Mampu, yaitu anak yang berasal dari keluarga tidak mampu/miskin.
- Terlantar, yaitu anak yang ditelantarkan oleh keluarganya
Program Kerja Yayasan Kurnia Asih Asuh, dititikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan anak asuh secara fisik dan nonfisik. Sebagai bekal kehidupan kelak bagi para anak asuh kelak.Untuk mewujudkan hal tersebut, maka disusunlah rencana:
- Menetapkan strategi kebijakan dan ketentuan pengelolaan organisasi.
- Mempersiapkan biaya operasional dan biaya lainnya, untuk keberlangsungan kegiatan panti dalam memberikan pelayanan terhadap anak asuh.
- Memenuhi kebutuhan pangan dan sandang.
- Meningkatkan kualitas sumber daya anak, melalui pendidikan formal (jenjang sekolah SD,SMP dan SMA) dan non formal (memberikan pelatihan skill, wirausaha/entrepreneur).
- Meningkatkan pendidikan anak asuh ke jenjang perguruan tinggi, agar lebih mandiri dan berdaya guna.
- Membangun sarana prasarana yang menunjang kegiatan panti.
- Membuat unit usaha ekonomi produktifuntuk memperkuat ketahanan ekonomi panti.
- Mendirikan sekolah atau lembaga pendidikan, agar bisa membantu anak-anak di luar panti mendapatkan sekolah dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
- Memperluas kegiatan pelayanan panti ke daerah-daerah yang memerlukan bantuan.
Rencana Penggunaan Belanja Hibah
- Pembelian kebutuhan pokok untuk pemenuhan kebutuhan pangan para anakasuh.
- Pembelian kebutuhan sandang bagi para anak asuh.
- Pemeliharaan dan renovasi gedung panti asuhan.
- Pemeliharaan kendaraan operasional panti
- Pembangunan musola panti asuhan
- Pembuatan plang panti asuhan
- Pembelian kuota untuk menunjang kegiatan belajar online.
- Pembelian mebel (meja belajar, lemari, dll)
- Pengadaan ATK, infocus dan Laptop
- Pemeliharaan wifi dan website
- Pembiayaan pendidikan bagi para anak asuh.
- Pengadaan fasilitas cuci tangan dan masker untuk pencegahan covid.
- Pembiayaan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM panti asuhan